Hukum Mendonorkan Organ Tubuh

>> Sabtu, 31 Oktober 2009

Sakit adalah suatu hal yang sudah pasti dialami oleh semua manusia. Penyakit yang dialami berbagai macam, dari yang berat sampai yang ringan. Hal itu adalah sebagai pengganti atau jalan Allah menghisab manusia karena rasa sayang Allah kepada manusia agar dia bersih dari dosa-dosa yang manusia lakukan selama dinunia.

Allah menilai usaha yang dilakukan seseorang, bukan hasil akhir dari usaha yang dia lakukan. Jika manusia di uji dengan suatu penyakit yang bias menghilangkan nyawanya, dia harus tetap percaya kepada Allah dan Janji Allah. Bahwa setiap penyakit ada obatnya. Seseorang tidak dibenarkan berputus asa dari rahmat Tuhan. Namun demikian mengulangi sesuatu perbuatan yang dianggap tidak berguna juga tidak dibenarkan dalam agama. Atas dasar itu, maka jika manusia yang menghentikan cara pengobatan yang telah ditempuh yang ternyata tidak berhasil atau bermanfaat, maka penghentian tersebut tidak melanggar agama.

Namun demikian, manusia tetap saja tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah SWT, terutama mengenai kesembuhan. Dalam masalah ini, ada firman Allah ''Sesungguhnnya tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT melainkan kaum yang kafir,'' (Qs 12:87).

Boleh jadi apa yang dialami adalah psikosomatik, yakni penyakit yang ditimbulkan oleh faktor psikologis dan mempengaruhi jasmani manusia itu sendiri. Karena tak ada penyakit yang tak ada obatnya. Untuk itu ada baiknya berobat ke psikolog, dan lebih tekun mendekatkan diri kepada Allah SWT antara lain dengan jalan berdoa karena pada akhirnya obat dan upaya para dokter hanyalah perantara. Sedangkan yang menyembuhkan hanya Alah SWT.

Jika hal tersebut sudah ditempuh, maka tidak dapat dinilai melakukan usaha bunuh diri karena harapan kepada Allah SWT untuk kesembuhan serta upaya untuk maksud tersebut tetap dilakukan, walaupun bukan dengan cara meminum obat tertentu.

Doa menurut peraih hadiah Nobel bidang kedokteran a Carrel merupakan salah satu cara yang sangat ampuh dalam penyembuhan berbagai penyakit. Karena itu berdoalah agar fisik dan rohani juga bisa sembuh.

Berwasiat untuk menyerahkan badan atau salah satu anggota tubuh, baik untuk tujuan penelitian, maupun sumbangan kepada orang lain dibenarkan dalam ajaran agama sejauh tak ada harapan atau dikaitkan dengan imbalan materi.

Pembangkitan di hari kemudian (Mahsyar) tidak ada pengaruhnya dengan hilang atau disumbangkannya salah satu anggota tubuh, karena kalaupun tidak disumbangkan dia toh akan hancur bercampur tanah. Apalagi seperti pendapat banyak ulama kebangkitan nanti bukannya dengan membangkitkan jasad yang telah pernah ada melainkan jasad baru yang diciptakan Allah SWT.

Bahkan ada yang berpendapat bahwa kebangkitan kelak bukan kebangkitan jasmani melainkan kebangkitan rohani. Kalaupun ada yang berpendapat bahwa kebangkitan jasmani nanti sama persis dengan keadaan seseorang di dunia, maka itu adalah pada saat hidupnya, bukan setelah kematiannya, seperti seseorang yang sudah menyumbangkan organ tubuhnya setelah kematian. Wa Allah A'lam

0 komentar:

Ayo Pasang Iklan Disini

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP