Rumah Adalah Surga Bagi Pemiliknya

>> Selasa, 01 Desember 2009

Rumahku Surgaku. Itulah harapan sebuah pernikahan. Memang, tidak mudah untuk mewujudkan harapan tersebut, bisa-bisa rumahku menjadi nerakaku. Dibutuhkan kerjasama yang harmonis diantara suami dan istri ketika mengarungi bahtera pernikahan. Selain itu, dibutuhkan pemahaman mengenai cara memelihara pernikahan agar tetap harmonis dan tahan terhadap badai ujian. Berikut penjelasan praktis dan padat karya Syekh Umar Bakri Muhammad "Nasihat Indah Untuk Suami Istri" yang diterbitkan oleh Cakrawala Publishing.

Rasulullah SAW bersabda :
Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik (perlakuannya) terhadap istri-istrinya dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap istri-istriku.”
Rasullullah SAW juga bersabda :
“ Tidak ada yang memuliakan wanita dengan sejati kecuali laki-laki yang pemurah (dermawan) dan tak seorangpun yang menghina mereka (wanita) kecuali laki-laki yang kasar.”

Tugas-tugas seorang suami kepada istrinya :

1.Hendaklah Anda selalu memperlihatkanlah wajah yang menyenangkan ketika masuk ke rumah, ucapkan salam Islam “assalaamu’alaikum” dengan senyuman yang manis, raih tangannya dan peluklah istri Anda dengan mesra.

2.Ketika berbicara, untaikan kalimat yang manis serta memikat istri Anda. Usahakan istri Anda merasa benar-benar diperhatikan dan menjadikannya wanita paling khusus untuk Anda. Untaian kalimat yang disampaikan kepadanya hendaknya jelas (ulangi jika perlu) dan panggillah istri Anda dengan sebutan yang dia sukai seperti ; manisku, sayangku, cintaku dan lain sebagainya.

3.Meskipun Anda mempunyai beban kerja yang banyak, luangkanlah waktu untuk beramah tamah dan bercengkerama dengan istri Anda. Hal ini juga dilakukan oleh Rasulullah SAW dimana beliau juga beramah tamah dan menghabiskan waktu bersama para istri beliau, meskipun pada saat itu beliau juga penuh dengan pekerjaan serta beban tanggung jawab yang sangat besar.

4.Mainkanlah suatu permainan ataupun selingan yang menggembirakan bersama istri Anda. Hal ini dinyatakan dalam suatu hadist bahwa Rasullah SAW bersabda :
“ Semua hal yang di dalamnya tidak menyebut nama Allah SWT, adalah suatu kesia-siaan, kecuali dalam empat hal : seorang laki-laki yang sedang bermain dengan istrinya, melatih kuda, membidik di antara dua sasaran, serta mengajarkan berenang.”

5.Membantu pekerjaan sehari-hari rumah tangga. Usahakan Anda membantu dan menolong istri Anda dengan tugas-tugas keseharian rumah tangga Anda, seperti membeli makanan, mempersiapkan makanan, membersihkan serta mengatur rumah, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti ini akan membawa kebahagiaan tersendiri pada diri istri Anda dan
tentu saja akan semakin memperkuat cinta Anda dan hubungan Anda bersama sang Istri.

6.Usahakan musyawarah selalu menghiasi rumah tangga Anda. Bermusyawarahlah dengan istri Anda, dalam setiap permasalahan. Pendapat yang di sampaikan Ummu Salamah kepada Rasulullah SAW pada saat perjanjian Hudaibiyyah adalah suatu kejadian yang sangat terkenal. Hal ini merupakan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW untuk bermusyawarah dengan para istri dan para sahabat beliau.

7.Ketika Istri Anda sedang berkunjung ke tempat saudaranya, teman-temannya, serta orang-orang saleh, maka temanilah istri Anda.

8.Tata cara melakukan perjalanan dan meninggalkan istri di rumah. Jika Anda tidak bisa membawa serta istri Anda dalam perjalanan, maka ucapkanlah selamat tinggal dengan penuh rasa sayang, bekalilah istri Anda dengan persediaan kebutuhan sehari-hari dan uang secukupnya, mintalah istri Anda untuk mendo’akan Anda, sering-seringlah untuk menghubungi istri Anda. Jangan lupa untuk meminta pertolongan kepada orang yang Anda percayai untuk menjaga keluarga Anda selama Anda bepergian. Persingkat perjalanan Anda jika dirasa sudah tidak penting lagi dan pulanglah dengan membawa oleh-oleh. Hindari untuk pulang pada malam hari atau pada saat-saat yang tidak diharapkan.


9.Dukungan keuangan. Tumbuhkanlah sikap dermawan pada diri Anda (tidak pelit) dalam urusan pengeluaran rumah tangga Anda, tentunya harus sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Dukungan keuangan yang baik (tidak boros tentunya) akan sangat berguna untuk memelihara kestabilan perkawinan Anda.

10.Buatlah diri Anda agar selalu berbau harum dan perindah penampilan Anda . Allah SWT itu indah dan Dia menyukai keindahan. Maka selalu bersihlah Anda, rapi, dan pakailah parfum. Ibnu Abbas r.a. berkata :
“ saya menyukai keindahan diri saya sendiri untuk istri saya, seperti halnya saya menyukai keindahan istri saya untuk saya.”

11.Tentang hubungan seksual. Merupakan tugas dari suami untuk mencukupi kebutuhan serta hasrat seksual sang istri. Bisa jadi sekali waktu istri Anda sedang berada dalam masa yang sangat prima berkenaan dengan kesehatan fisik dan psikologisnya.

12.Penuh perhatian. Seorang suami muslim harus sangat perhatian dan penuh perasaan terhadap istrinya. Istri Anda pasti mengalami dan melewati bermacam-macam perubahan baik secara fisik dan psikologis. Pada saat-saat seperti itu, istri Anda sangat memerlukan suatu perlakuan yang mesra dan penuh perhatian, agar istri Anda bisa menghapus kesusahan dan kesedihan yang sedang dialaminya, serta menenangkan perasaannya yang mudah tersentuh.

13.Jagalah kerahasiaan perkawinan Anda. Diriwayatkan dalam sebuah hadist oleh Abu Sa’id Al-Khudry bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“ Sungguh di antara orang yang paling buruk di hadapan Allah SWT pada saat hari kebangkitan adalah laki-laki yang mendatangi istrinya untuk melakukan hubungan badan, dan dia membeberkan rahasia itu (tentang hubungan badan) kepada yang lain.”

14.Bekerja sama dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT, sholat berjama’ah dan selalu tingkatkan aktifitas Anda dalam beribadah kepada Allah SWT, seperti bersedekah, dzikir (mengingat Allah SWT), dan sholat pada malam hari (qiyamul lail). Rasulullah SAW bersabda :
“ Semoga rahmat Allah SWT dilimpahkan kepada laki-laki yang bangun pada malam hari dan membangunkan istrinya untuk sholat bersamanya, dan jika dia menolak maka percikkan air ke wajahnya”.

15.Selalu menunjukkan rasa hormat kepada keluarga dan teman istri Anda.

16.Usahakan untuk mendidik istri Anda tentang islam dan berilah istri Anda nasehat-nasehat.

17.Cemburu yang sewajarnya.

18.Bersabar dan berlaku lembutlah kepada istri Anda. Kendalikan amarah Anda dan buatlah sang istri untuk menghilangkan keragu-raguannya terhadap Anda, dan nasehatilah dia ketika melakukan suatu kesalahan.

19.Jadilah pema’af dan tegurlah istri Anda dengan cara yang baik dan sampaikan pada saat yang benar-benar tepat.

20.Jadilah seorang suami muslim yang sejati, dan terapkan semua yang pernah dibaca dan dipahami tentang Islam, dengan arif dan bijaksana.


Read more...

Syair Renungan Bagi Wanita

>> Minggu, 15 November 2009

Istri

Pernikahan atau perkawinan menyikap tabir rahasia suami yang kamu
menikahi tidaklah semulia Muhammad SAW,
tidaklah setaqwa Nabi Ibrahim AS, pun tidaklah setabah Nabi Ayyub AS, ataupun segagah Musa AS, pun apalagi setampan Yusuf AS, Justru suamimu adalah pria akhir zaman yang punya cita-cita membangun
keturunan yang sholeh

Pernikahan atau perkawinan, mengajarkan kita berkewajiban sama.
Suami menjadi pelindung, kamu menjadi penghuninya,
Suami adalah pilot, kamu adalah navigatornya. Suami bagaikan
balita nakal, kamu penuntun kenakalannya. Saat suami menjadi raja,
kamu menikmati anggur singgasananya.

Ketika suami menjadi bisa, kamu penawar racunnya. Ketika suami
masinis yang lancang, sabarlah memperingatinya. Pernikahan atau
perkawinan mengajarkan kita perlunya Iman dan Taqwa untuk belajar
meniti sabar dan ridho Allah SWT.

Karena memiliki suami yang tak sehebat mana……………….
Justru kamu tersentak dari alpa.

Kamu bukanlah Khadijah RA. Yang begitu sempurna di dalam menjaga
pun bukanlah Hajar yang begitu setia dalam sengsara,
Cuma wanita akhir zaman yang berusaha menjadi sholehah …
Amiin.

Read more...

Hukum Mendonorkan Organ Tubuh

>> Sabtu, 31 Oktober 2009

Sakit adalah suatu hal yang sudah pasti dialami oleh semua manusia. Penyakit yang dialami berbagai macam, dari yang berat sampai yang ringan. Hal itu adalah sebagai pengganti atau jalan Allah menghisab manusia karena rasa sayang Allah kepada manusia agar dia bersih dari dosa-dosa yang manusia lakukan selama dinunia.

Allah menilai usaha yang dilakukan seseorang, bukan hasil akhir dari usaha yang dia lakukan. Jika manusia di uji dengan suatu penyakit yang bias menghilangkan nyawanya, dia harus tetap percaya kepada Allah dan Janji Allah. Bahwa setiap penyakit ada obatnya. Seseorang tidak dibenarkan berputus asa dari rahmat Tuhan. Namun demikian mengulangi sesuatu perbuatan yang dianggap tidak berguna juga tidak dibenarkan dalam agama. Atas dasar itu, maka jika manusia yang menghentikan cara pengobatan yang telah ditempuh yang ternyata tidak berhasil atau bermanfaat, maka penghentian tersebut tidak melanggar agama.

Namun demikian, manusia tetap saja tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah SWT, terutama mengenai kesembuhan. Dalam masalah ini, ada firman Allah ''Sesungguhnnya tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT melainkan kaum yang kafir,'' (Qs 12:87).

Boleh jadi apa yang dialami adalah psikosomatik, yakni penyakit yang ditimbulkan oleh faktor psikologis dan mempengaruhi jasmani manusia itu sendiri. Karena tak ada penyakit yang tak ada obatnya. Untuk itu ada baiknya berobat ke psikolog, dan lebih tekun mendekatkan diri kepada Allah SWT antara lain dengan jalan berdoa karena pada akhirnya obat dan upaya para dokter hanyalah perantara. Sedangkan yang menyembuhkan hanya Alah SWT.

Jika hal tersebut sudah ditempuh, maka tidak dapat dinilai melakukan usaha bunuh diri karena harapan kepada Allah SWT untuk kesembuhan serta upaya untuk maksud tersebut tetap dilakukan, walaupun bukan dengan cara meminum obat tertentu.

Doa menurut peraih hadiah Nobel bidang kedokteran a Carrel merupakan salah satu cara yang sangat ampuh dalam penyembuhan berbagai penyakit. Karena itu berdoalah agar fisik dan rohani juga bisa sembuh.

Berwasiat untuk menyerahkan badan atau salah satu anggota tubuh, baik untuk tujuan penelitian, maupun sumbangan kepada orang lain dibenarkan dalam ajaran agama sejauh tak ada harapan atau dikaitkan dengan imbalan materi.

Pembangkitan di hari kemudian (Mahsyar) tidak ada pengaruhnya dengan hilang atau disumbangkannya salah satu anggota tubuh, karena kalaupun tidak disumbangkan dia toh akan hancur bercampur tanah. Apalagi seperti pendapat banyak ulama kebangkitan nanti bukannya dengan membangkitkan jasad yang telah pernah ada melainkan jasad baru yang diciptakan Allah SWT.

Bahkan ada yang berpendapat bahwa kebangkitan kelak bukan kebangkitan jasmani melainkan kebangkitan rohani. Kalaupun ada yang berpendapat bahwa kebangkitan jasmani nanti sama persis dengan keadaan seseorang di dunia, maka itu adalah pada saat hidupnya, bukan setelah kematiannya, seperti seseorang yang sudah menyumbangkan organ tubuhnya setelah kematian. Wa Allah A'lam

Read more...

Istiqamah

>> Jumat, 16 Oktober 2009

Setiap muslim yang telah berikrar bahwa Allah Rabbnya, Islam agamanya dan Muhammad rasulnya, harus senantiasa memahami arti ikrar ini dan mampu merealisasikan nilai-nilainya dalam realitas kehidupannya. Setiap dimensi kehidupannya harus terwarnai dengan nilai-nilai tersebut baik dalam kondisi aman maupun terancam.

Namun dalam realitas kehidupan dan fenomena umat, kita menyadari bahwa tidak setiap orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang Islam mampu mengimplementasikan dalam seluruh sisi-sisi kehidupannya. Dan orang yang mampu mengimplementasikannya belum tentu bisa bertahan sesuai yang diharapkan Islam, yaitu komitmen dan istiqomah dalam memegang ajarannya dalam sepanjang perjalanan hidupnya.

Maka istiqomah dalam memegang tali Islam merupakan kewajiban asasi dan sebuah keniscayaan bagi hamba-hamba Allah yang menginginkan husnul khatimah dan harapan-harapan surgaNya. Rasulullah saw bersabda:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda, "Berlaku moderatlah dan beristiqamah, ketahuilah sesungguhnya tidak ada seorang pun dari kalian yang selamat dengan amalnya. Mereka bertanya, "Dan juga kamu Ya … Rasulullah, Beliau bersabda, "Dan juga aku (tidak selamat juga) hanya saja Allah swt telah meliputiku dengan rahmat dan anugerah-Nya." (H.R. Muslim dari Abu Hurairah).

Istiqamah bukan hanya diperintahkan kepada manusia biasa saja, akan tetapi istiqamah ini juga diperintahkan kepada manusia-manusia besar sepanjang sejarah peradaban dunia, yaitu para Nabi dan Rasul. Perhatikan ayat berikut ini;

"Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."(Q.S. Hud:112)

Definisi

Istiqamah adalah anonim dari thughyan (penyimpangan atau melampaui batas). Ia bisa berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata istiqamah dari kata "qaama" yang berarti berdiri. Maka secara etimologi, istiqamah berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.

Secara terminologi, istiqamah bisa diartikan dengan beberapa pengertian berikut ini;

Abu Bakar As-Shiddiq ra ketika ditanya tentang istiqamah ia menjawab bahwa istiqamah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa dan siapa pun).

Umar bin Khattab ra berkata, "Istiqamah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu sebagaimana tipuan musang".

Utsman bin Affan ra berkata, "Istiqamah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah Taala"

Ali bin Abu Thalib ra berkata, "Istiqamah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban".

Al-Hasan berkata, "Istiqamah adalah melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan".

Mujahid berkata, "Istiqamah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah Taala".

Ibnu Taimiah berkata, "Mereka beristiqamah dalam mencintai dan beribadah kepada-Nya tanpa menoleh kiri kanan".

Jadi muslim yang beristiqamah adalah muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan akidahnya dalam situasi dan kondisi apapun.

Ia bak batu karang yang tegar menghadapi gempuran ombak-ombak yang datang silih berganti. Ia tidak mudah loyo atau mengalami futur dan degradasi dalam perjalanan dakwah.

Ia senantiasa sabar dalam menghadapi seluruh godaan dalam medan dakwah yang diembannya. Meskipun tahapan dakwah dan tokoh sentralnya mengalami perubahan. Itulah manusia muslim yang sesungguhnya, selalu istiqamah dalam sepanjang jalan dan di seluruh tahapan-tahapan dakwah.

Dalil-Dalil Dan Dasar Istiqomah

Dalam Alquran dan Sunnah Rasulullah saw banyak sekali ayat dan hadits yang berkaitan dengan masalah istiqamah di antaranya adalah;
"Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS 11:112).

Ayat ini mengisyaratkan kepada kita bahwa Rasullah dan orang-orang yang bertaubat bersamanya harus beristiqomah sebagaimana yang telah diperintahkan. Istiqomah dalam mabda (dasar atau awal pemberangkatan), minhaj dan hadaf (tujuan) yang digariskan dan tidak boleh menyimpang dari perintah-perintah ilahiah.

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

"Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS 41: 30-32).

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS 46:13-14)

Empat ayat di atas menggambarkan urgensi istiqamah setelah beriman dan pahala besar yang dijanjikan Allah SWT seperti hilangnya rasa takut, sirnanya kesedihan dan surga bagi hamba-hamba Allah yang senantiasa memperjuangkan nilai-nilai keimanan dalam setiap kondisi atau situasi apapun. Hal ini juga dikuatkan beberapa hadits nabi di bawah ini;
"Aku berkata, "Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku satu perkataan dalam Islam yang aku tidak akan bertanya kepada seorang pun selain engkau. Beliau bersabda, "Katakanlah, "Aku beriman kepada Allah, kemudian beristiqamahlah (jangan menyimpang)." (HR Muslim dari Sufyan bin Abdullah)

"Rasulullah saw bersabda, "Berlaku moderatlah dan beristiqomah, ketahuilah sesungguhnya tidak ada seorangpun dari kalian yang selamat dengan amalnya. Mereka bertanya, "Dan juga Anda Ya … Rasulullah, Beliau bersabda, "Dan juga aku (tidak selamat juga) hanya saja Allah swt telah meliputiku dengan rahmat dan anugerahNya." (HR Muslim dari Abu Hurairah)
Selain ayat-ayat dan beberapa hadits di atas, ada beberapa pernyataan ulama tentang urgensi istiqamah sebagaimana berikut;

Sebagian orang-orang arif berkata, "Jadilah kamu orang yang memiliki istiqomah, tidak menjadi orang yang mencari karomah. Karena sesungguhnya dirimu bergerak untuk mencari karomah sementara Robbmu menuntutmu untuk beristiqomah."

Syekh Al-Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Sebesar-besar karomah adalah memegang istiqamah."

Faktor-Faktor Yang Melahirkan Istiqomah

Ibnu Qayyim dalam "Madaarijus Salikiin" menjelaskan bahwa ada enam faktor yang mampu melahirkan istiqomah dalam jiwa seseorang sebagaimana berikut;

- Beramal dan melakukan optimalisasi

"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong." (QS 22:78)

- Berlaku moderat antara tindakan melampui batas dan menyia-nyiakan

"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian." (QS 25:67)

Dari Abdullah bin Amru, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Setiap amal memiliki puncaknya dan setiap puncak pasti mengalami kefuturan (keloyoan). Maka barang siapa yang pada masa futurnya (kembali) kepada sunnahku, maka ia beruntung dan barang siapa yang pada masa futurnya (kembali) kepada selain itu, maka berarti ia telah celaka"(HR Imam Ahmad dari sahabat Anshar)

- Tidak melampui batas yang telah digariskan ilmu pengetahuannya

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawaban." (QS 17:36)

- Tidak menyandarkan pada faktor kontemporal, melainkan bersandar pada sesuatu yang jelas

- Ikhlas

"Padahal mereka tidak disuruh melainkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS 98:5)

- Mengikuti Sunnah

Rasulullah saw bersabda, "Siapa diantara kalian yang masih hidup sesudahku maka dia pasti akan melihat perbedaan yang keras, maka hendaklah kalian mengikuti sunnahku dan sunnah para Khalifah Rasyidin (yang lurus), gigitlah ia dengan gigi taringmu."(Abu Daud dari Al-Irbadl bin Sariah)

Imam Sufyan berkata, "Tidak diterima suatu perkataan kecuali bila ia disertai amal, dan tidaklah lurus perkataan dan amal kecuali dengan niat, dan tidaklah lurus perkataan, amal dan niat kecuali bila sesuai dengan sunnah."

Dampak Positif Dan Buah Istiqomah

Manusia muslim yang beristiqomah dan yang selalu berkomitmen dengan nilai-nilai kebenaran Islam dalam seluruh aspek hidupnya akan merasakan dampaknya yang positif dan buahnya yang lezat sepanjang hidupnya. Adapun dampak dan buah istiqomah sebagai berikut;

- Keberanian (Syaja'ah)

Muslim yang selalu istiqomah dalam hidupnya ia akan memiliki keberanian yang luar biasa. Ia tidak akan gentar menghadapi segala rintangan dakwah. Ia tidak akan pernah menjadi seorang pengecut dan pengkhianat dalam hutan belantara perjuangan. Selain itu jugaberbeda dengan orang yang di dalam hatinya ada penyakit nifaq yang senantiasa menimbulkan kegamangan dalam melangkah dan kekuatiran serta ketakutan dalam menghadapi rintangan-rintangan dakwah.

Perhatikan firman Allah Taala dalam surat Al-Maidah ayat 52 di bawah ini;

"Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata, "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka."


Dan kita bisa melihat kembali keberanian para sahabat dan para kader dakwah dalam hal ini;
Ketika Rasulullah saw menawarkan pedang kepada para sahabat dalam perang Uhud, seketika Abu Dujanah berkata, "Aku yang akan memenuhi haknya, kemudian membawa pedang itu dan menebaskan ke kepala orang-orang musyrik." (HR Muslim)

Pada saat seorang sahabat mendapat jawaban dari Rasulullah saw bahwasanya ia masuk surga kalau mati terbunuh dalam medan pertempuran, maka ia tidak pernah menyia-nyiakan waktunya lagi seraya melempar kurma yang ada di genggamannya kemudian ia meluncur ke medan pertempuran dan akhirnya mendapatkan apa yang diinginkan yaitu, syahadah (mati syahid). (Muttafaqun Alaih)

Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abu Thalib setelah ia menerima bendera Islam dalam peperangan Khaibar sebagai berikut, "Jalanlah, jangan menoleh sehingga Allah SWT memberikan kemenangan kepada kamu." Lantas Ali berjalan, kemudian berhenti sejenak dan tidak menoleh seraya bertanya dengan suara yang keras; "Ya Rasulullah atas dasar apa aku memerangi manusia?" Beliau bersabda, "Perangi mereka sampai bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah……" (HR Muslim)

Inilah gambaran keberanian para sahabat yang lahir dari keistiqomahannya yang harus diteladani oleh generasi-generasi penerus dalam menegakkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan Islam.

- Ithmi'nan (ketenangan)

Keimanan seorang muslim yang telah sampai pada tangga kesempurnaan akan melahirkan tsabat dan istiqomah dalam medan perjuangan. Tsabat dan istiqomah sendiri akan melahirkan ketenangan, kedamaian dan kebahagian. Meskipun ia melalui rintangan dakwah yang panjang, melewati jalan terjal perjuangan dan menapak tilas lika-liku belantara hutan perjuangan. Karena ia yakin bahwa inilah jalan yang pernah ditempuh oleh hamba-hamba Allah yang agung yaitu para Nabi, Rasul, generasi terbaik setelahnya dan generasi yang bertekad membawa obor estafet dakwahnya. Perhatikan firman Allah di bawah ini;

"Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepadamusuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar." (QS 3:146)

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS 6:82)

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS 13:28)

- Tafa'ul (optimis)

Keistiqomahan yang dimiliki seorang muslim juga melahirkan sikap optimis. Ia jauh dari sikap pesimis dalam menjalani dan mengarungi lautan kehidupan. Ia senantiasa tidak pernah merasa lelah dan gelisah yang akhirnya melahirkan frustasi dalam menjalani kehidupannya. Kefuturan yang mencoba mengusik jiwa, kegalauan yang ingin mencabik jiwa mutmainnahnya dan kegelisahan yang menghantui benaknya akan terobati dengan keyakinannya kepada kehendak dan putusan-putusan ilahiah. Hal ini sebagaimana yang diisyaratkan oleh beberapa ayat di bawah ini;

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.

Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS 57:22-23)

"Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(QS 12: 87)
Ibrahim berkata, "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat".(QS 15:56)

Maka dengan tiga buah istiqamah ini, seorang muslim akan selalu mendapatkan kemenangan dan merasakan kebahagiaan, baik yang ada di dunia maupun yang dijanjikan nanti di akherat kelak. Perhatikan ayat di bawah ini;

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS 41:30-32)

Read more...

Cara Mempertagankan Perusahaan

>> Rabu, 14 Oktober 2009

Kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Hal ini sering sekali didengungkan oleh banyak organisasi. Mereka yakin dengan mengutamakan pelanggan keberadaan perusahaan akan dapat dipertahankan dan bertumbuh baik walaupun dalam kondisi lingkungan luar yang tidak pasti seperti saat ini.

Kepuasan pelanggan hanya bisa tercapai bila karyawan Anda, baik secara langsung maupun tidak langsung, mampu memberikan pelayanan yang efektif terhadap pelanggannya. Efektif dalam hal ini seperti ketanggapan atau respons terhadap permasalahan atau kebutuhan pelanggan, pengetahuan yang dimiliki karyawan dalam menjawab pertanyaan pelanggan, jaminan akan pelayanan atau produk yang diberikan oleh karyawan, dan seterusnya.

Falsafah ini tidak hanya berlaku bagi perusahaan yang berorientasi servis seperti bank, tetapi juga bagi yang berorientasi barang produksi. Bisa Anda bayangkan bila keterlambatan produksi tidak ditanggapi oleh karyawan dapat memberikan dampak negatif terhadap pelanggan anda dan kemungkinan besar pelanggan akan meninggalkan perusahaan anda dan mencari alternatif produk lainnya dari kompetitor Anda.

Konsep kepuasan adalah suatu konsep psikologi sederhana. Di dalam istilah marketing, kepuasan adalah perbedaan yang terjadi antara persepsi (apa yang dilihat, dirasakan, didengar) dengan ekspektasi (yang diharapkan). Selama terjadi perbedaan yang besar antara ekspektasi dan persepsi, ketidakpuasan terjadi.

Pada karyawan ketidakpuasan terekam dan dirasakan oleh panca indera sehingga memberikan respons dalam bentuk tingginya absensi, rendahnya produktivitas, tingginya rejection rate, dll.

Faktor Penentu Kepuasan Karyawan
Kepuasan karyawan ditentukan oleh empat faktor sebagai berikut:
1. Pekerjaan yang menantang secara mental, kesempatan untuk menggunakan kemampuan dan keahlian karyawan yang mana pekerjaan dapat memberikan variasi tugas, kebebasan, dan feedback mengenai sampai seberapa baik hasil kerja telah tercapai.

2.Penghargaan yang setimpal, sistem penggajian dan kebijaksanaan promosi yang mereka rasakan tidak mengada-ada dan sejalan dengan harapan karyawan.

3.Kondisi kerja, lingkungan kerja yang dapat menunjang kenyamanan dan memfasilitasikan untuk bekerja secara baik.

4. Kolega yang suportif, interaksi sosial antara rekan kerja, bawahan dan atasan langsung.

Cara efektif untuk mengetahui kepuasan karyawan yaitu dengan mentransfer faktor-faktor di atas ke dalam suatu kuesioner dan survey yang dilakukan suatu survey secara periodik. Survey yang dilakukan pada saat tertentu memberikan gambaran agregasi kepuasan karyawan Anda; hal-hal apa yang penting maupun tidak penting yang belum dan sudah dipenuhi oleh perusahaan.

Informasi ini memberikan inputan atau masukan yang sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan. Dari sisi efisiensi, manajemen bisa mengambil keputusan atas hal-hal apa yang bila dipenuhi dapat memberikan dampak terbesar terhadap perusahaan dan juga berbiaya rendah (hukum Pareto, 20% keputusan yang diambil memberikan 80% dampak terhadap perusahaan).

Kepuasan karyawan adalah faktor utama yang dapat menjamin kepuasan pelanggan Anda.

Kepuasan karyawan dapat menciptakan kesamaan visi dan misi perusahaan pada setiap karyawan, menciptakan budaya perusahaan yang kondusif, menciptakan komunikasi antar karyawan yang efektif sehingga rasa percaya, sinergi, dan tingkat produktivitas yang tinggi dapat tercapai.

Didalam konsep strategi perusahaan, kepuasan karyawan merupakan faktor pendorong terciptanya kemampuan (capability) perusahaan yang unik. Kemampuan unik ini dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang sulit ditiru oleh perusahaan lain dalam persaingan usaha.

Seorang petinggi salah satu penerbangan terbesar di Amerika Serikat merasa heran melihat kekompakan dan komitmen kerja yang tinggi dari pilot-pilot South West Airline. Bila pilot-pilot itu bertemu, mereka saling menyapa "Give me five" sambil saling menepuk tangan.

Pilot-pilot South West Airline dikenal berpenghasilan rendah dibandingkan dengan rekannya dari perusahaan penerbangan lainnya. Budaya perusahaan yang kondusif adalah jawaban dari keheranan petinggi tersebut dan hal ini diciptakan oleh tingginya kepuasan karyawan.

South West Airline saat ini merupakan salah satu perusahaan penerbangan yang paling menguntungkan di Amerika Serikat.

Mengukur Kepuasan Karyawan
Bagaimana anda mengetahui karyawan anda sudah puas atau tidak? Hal-hal apa yang harus anda ketahui supaya karyawan anda puas? Dan perlukah seluruh faktor kepuasan karyawan anda penuhi? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada beberapa cara yang pantas dipertimbangkan.

Cara pertama yaitu dengan melakukan interview individual. Cara ini sangat banyak memakan waktu dan memakan biaya yang cukup tinggi.

Cara lain yang lebih konstruktif dan efektif yaitu dengan melakukan survey seperti yang telah dijelaskan di paragraf sebelumnya. Ada beberapa metoda survey baku yang saat ini telah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan, seperti indeks kepuasan dan matriks kepuasan.

Hasil dari survey ini biasanya dilakukan perbandingan dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis untuk melihat sejauh mana posisi perusahaan terhadap standar industri dalam memenuhi kepuasan karyawan.

Survey ini juga biasanya dilakukan secara periodik, misalnya setiap enam bulan sekali, guna memantau ketercapaian perbaikan-perbaikan yang diterapkan.

Yang terpenting dari survey ini, selain dari sisi manajemen dalam pengambilan keputusan, adalah adanya rasa perhatian perusahaan terhadap karyawan yang mana dapat meningkatkan loyalitas dan produktivitas karyawan.

Survey ini dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merugikan perusahaan. Sebagai contoh adalah gerakan serikat karyawan yang saat ini menjadi trend umum di Indonesia, dan beberapa gerakan yang dilakukan melampaui hak dan norma-norma yang wajar.

Menjamurnya serikat karyawan tidak hanya memberi tanda tingginya kesadaran karyawan terhadap hak-haknya, namun juga menandakan lemahnya perhatian perusahaan dalam menjaga kepuasan karyawan.

Serikat karyawan saat ini lebih banyak terlihat mengancam aktivitas operasi perusahaan dengan sering munculnya mogok kerja untuk menuntut hal-hal seperti kenaikan gaji, perbaikan lingkungan kerja, perbaikan tunjangan kesehatan, dll.

Di dalam suasana politik dan ekonomi yang tidak pasti seperti saat ini, menjaga dan memonitor kepuasan karyawan dapat membantu perusahaan anda untuk menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis secara efektif dan efisien.

Ide-ide inovatif muncul, rasa empati yang tinggi terhadap keadaan perusahaan, tingginya loyalitas, dan yang paling terpenting adalah tetap adanya komitmen yang tinggi dari karyawan terhadap pelanggan sehingga kepuasan pelanggan dapat terjaga.

Penting diingat bahwa efisiensi di dalam kebijaksanaan sumber daya manusia perusahaan anda, seperti pemotongan gaji dan PHK, bukan merupakan hal penting bagi pelanggan.

Hal yang dilihat oleh pelanggan adalah efektivitas karyawan anda dalam melayani mereka. Hal ini dapat tercapai dengan menciptakan kepuasan yang tinggi pada karyawan Anda.@

Penulis adalah peneliti para Grant Thornton Indonesia

Read more...

Wasiat Rasulullah SAW Kepada Wanita

>> Jumat, 02 Oktober 2009

‘Aisyah r.a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda “Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau.

Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini…”

Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.

Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :

(a) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak
sabar apabila ditimpa musibah

(b) Tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.

(c) Mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah

(d) Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.

Wahai, Aisyah, ketahuilah :

(a) Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah

(b) Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.

(c) Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.

(d) Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami-nya di tempat tidur atau menyusah-kan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.

(e) Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.

(f ) Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun;

(g) Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.

(h) Bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.

(i) Bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.

(j) Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.

Allahumma Amin..

Read more...

Cara Memetik Hati Pembeli

>> Kamis, 01 Oktober 2009

Satu aspek yang mengecilkan hati dalam menjual adalah besarnya jumlah pelanggan yang terkesan sama sekali tidak tertarik pada Anda, perusahaan Anda atau produk Anda. Anda membuat kontak telepon, mencoba menetapkan janji temu, bekerja seharian penuh di tengah teriknya cuaca-dengan keberhasilan kecil. Anda mungkin mendengar, “Kami belum akan melakukan perubahan dalam waktu dekat”. Satu alasan nyata atas ketidaktertarikan adalah bahwa pelanggan tidak tahu mengapa mereka harus melakukan apa yang Anda ingin untuk mereka lakukan. Jelas Anda ingin mereka membeli produk Anda, tetapi mereka tidak tahu mengapa mereka harus melakukannya. Jika Anda tidak memahami situasi setiap pelanggan secara benar, tanggapan pelanggan itu tidak akan masuk akal bagi Anda, dan apa yang Anda lakukan tidak akan bagi pelanggan. Marilah kita lihat dua scenario terkait.

Pelanggan 1: Kami tidak membutuhkannya.

Anda: Bagaimana maksud Anda?

Pelanggan 1: Kami memiliki inventori yang cukup untuk 12 bulan.

Kesimpulan: Ia tidak membutuhkannya sekarang.

Pelanggan 2: Kami tidak membutuhkannya.

Anda: Bagaiman maksud Anda?

Pelanggan 2: Kami sudah puas dengan supplier kami sekarang.

Anda: Kebanyakan orang yang kami hubungi sudah puas dengan supplier mereka sekarang. Alasan mengapa kami telah mengembangkan produk baru yang dapat menghemat biaya pemiliharaan sebanyak 15 persen. Jika Anda dapat menghemat 15 persen dari biaya pemeliharaan, berapa biaya yang akan Anda hemat setiap tahunnya?

Pelanggan 2: Saya rasa tidak dapat melakukannya.

Anda: Banyak pelanggan mengetakan hal itu pada kontak pertama kami. Tetapi jika kami benar-benar dapat membuat Anda menghemat 15 persen, akankah Anda meluangkan waktu 15 menit untuk mempelajarinya?

Pelanggan 2: Ya.

Kesimpulan: Ia tidak tahu bahwa produk Anda dapat membantunya. Jangan biarkan ketidaktertarikan awal membawa Anda ke arah yang salah. Gunakan langkah-langkah berikut untuk memahami situasi yang ada dan mendahului penjualan. Analisa situasi dan sudut pandang pelanggan. Sebagaimana dapat Anda lihat, walaupun banyak pelanggan berkata, “Saya tidak membutuhkannya”, tidak ada situasi yang sama persis. Analisa efektif atas situasi itu akan membantu

Anda memahami posisi pelanggan dan menerapkan strategi penjualan terbaik. Caritahu apa yang dipikirkan pelanggan: Satu-satunya cara untuk mencaritahu adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan bagus. Pusatkan pada pengumpulan informasi yang akan membantu Anda mengelompokkan pelanggan sebagai dasar untuk menerapkan strategi penjualan. Caritahu kubutuhan dan peluang: Dengan mengajukan berbagai pertanyaan, bantulah pelanggan untuk mengenali kebutuhan spesifik mereka-mengurangi biaya, memperbaiki fungsi produk, atau waktu pelayanan yang lebih cepat, contohnya-dan tunjukkan bagaimana produk Anda dapat memenuhi segala kebutuhan ini.

Pastikan Konsumen Anda Mengerti

Karena orang pada umumnya tidak ingin terlihat bodoh, mereka sering kali mengindikasikan bahwa mereka memahami berbagai hal ketika pada kenyataannya mereka tidak mengerti. Tidak mudah bagi orang untuk mengatakan, “Dapatkan Anda menjelaskan secara lebih perlahan? Saya tidak terbiasa dengan istilah-istilah teknik yang Anda gunakan”, atau “Saya mengalami kesulitan memahami sistem/produk Anda.”

Anda lebih sering mendengar, “Yah, beri saya sedikit waktu untuk mencerna semua yang Anda katakan tadi”, atau “kelihatannya mengesankan tetapi kami perlu waktu untuk memutuskan apakah produk itu benar-benar kami butuhkan.”

Tanggapan ini mungkin terdengar positif, tetapi jika Anda telah membina hubungan, maka kenali kebutuhan pelanggan secara tepat, dan kemukakan fitur dan keuntungan yang relevan. Anda harus bertanya mengapa ia tidak membeli hari ini dan apa yang harus ia pikirkan.

Situasi ini terjadi hampir tidak setiap saat ketika:

* Produk itu sangat teknikal dan dibuat berbeda atau memiliki fungsi yang berbeda dengan produk pesaing.
* Pelanggan belum pernah membeli produk seperti ini sebelumnya dan tidak familier dengan produk yang dijual oleh orang penjualan tersebut.
* Produk itu mencakup banyak sekali pilihan model, fitur, opsi, dan tambahan, juga syarat-syarat pembelian.
* Orang penjualan itu memberi terlalu banyak informasi dalam waktu singkat.
* Orang penjualan itu tidak memberi informasi dengan urutan yang logis.
* Orang penjualan itu berbicara tidak jelas-komat-kamit, terlalu cepat, atau menggunakan istilah yang tidak familier bagi pelanggan.

Kenali bahwa situsi ini tidak timbul karena pelanggan terlalu bodoh untuk mengerti; situasi ini timbul karena orang penjualan lah yang terlalu bodoh untuk menjelaskan berbagai hal agar pelanggan dapat memahami mereka. Dalam situasi ini, pelanggan tidak akan memahami Anda dan mengambil tindakan untuk mengawali penjualan, kecuali Anda mengambil empat langkah berikut:

Langkah 1: Ajukan pertanyaan untuk mencaritahu hal spesifik apa yang tidak dimengerti pelanggan.

Langkah 2: Berikan penjelasan yang dapat dimengerti pelanggan.

Langkah 3: Tanyakan pada pelanggan apakah mereka telah mengerti.

Langkah 4: Mintalah pelanggan untuk mengambil tindakan.

Untuk mengatur pembelian, pastikan Anda melakukan beberapa hal berikut:

1. Tingkatan kemampuan presentasi Anda dan gunakan pertanyaan untuk memperoleh tanggapan
2. Rencanakan setiap kata dalam presentasi Anda dan berlatih, berlatih, berlatih. Gunakan banyak pertanyaan selama presentasi untuk memastikan pelanggan mengerti apa yang Anda katakan; ini penting bagi mereka.
3. Selesaikan apa pun yang membuat bingung atau jika ada kesalahpahaman.
4. Caritahu apa yang membuat pelanggan bingung, jelaskan, kemudian tanyakan apakah mereka mengerti. Jika tidak, jelaskan kembali.
5. Bicarakan kembali berbagaii alasan mengapa pelanggan harus membeli.
6. Jika pelanggan masih memberikan jawaban yang mengelak, cobalah pendekatan yang lebih positif dengan membicarakan kembali berbagai alas an mengapa dengan meminta pelanggan untuk mengambil tindakan.

Spesifikasi Apa yang Anda Ingin Konsumen lakukan

Percaya atau tidak, ini adalah alasan paling umum atas kegagalan menjual. Ini berarti pelanggan tidak mengetahui secara spesifik apa yang Anda ingin mereka lakukan, supaya proses penjualan dapat bergulir maju. Berikut beberapa keluhan yang sering saya dengar dari orang penjualan:

* Pemesanan tidak berjalan lancar, karena ia tidak menjelaskannya pada bagian penjualan.
* Ia terus mengatakan pada saya bahwa ia akan berbisnis, tetapi tidak ada yang kesampaian.
* Saya mengirimkan contoh produk padanya enam bulan yang lalu, dan sampai hari ini ia belum menggunakannya.

Mudah untuk mengecap pelanggan sebagai pelanggan yang bodoh, malas, pasif, atau tidak kooperatif hanya karena ia tidak mengambil tindakan yata untuk mengawali penjualan. Masalahnya, apa yang terlihat nyata bagi orang penjualan tidaklah nyata bagi pelanggan. Pada posisi paling atas dalam daftar alaasan mengapa orang penjualan gagal adalah “mereka tidak meminta pelanggan untuk mengambil tindaka; mereka tidak menutup penjualan.”

Umumnya, konsumen bersedia bekerja sama denga kita. Masalahnya, kita tidak mengatakan secara jelas pada mereka apa yang kita ingin mereka lakukan dan/atau kapan kita menghendakinya terselesaikan. Sebagai contoh:

* Kita meminta seorang pelanggan untuk mencoba sampel produk kita dan mendemonstrasikan bahwa produk tersebut akan berhasil untuknya. Tetapi kita tidak pernah bertanya secara spesifik kapan ia akan menggunakan sampel produk itu.
* Kita ingin pelanggan memperkenalkan kita pada direktur teknik, tetapi kita tidak pernah memintanya untuk menjadwalkan janji temu itu.
* Kadang kita hanya memberi petunjuk tentang apa yang kita kehendaki, karena kita tidak ingin menekan pelanggan. Tetapi analisis kita terhadap masalah “tidak meminta” ini menimbulkan alasan yang bahkan lebih besar kebanyakan orang penjualan tidak mengetahui secara spesifik apa yang mereka ingin pelanggan lakukan. Oleh karenanya mereka mengajukan pertanyaan umum atau bodoh seperti, “Dapatkan kami berbisnis dengan Anda?” atau “Akankah Anda memikirkannya?”

Apa yang sering dideskripsikan orang penjualan sebagai “penolakan membeli” dari pelanggan sebenarnya lebih sebagai “penolakan menjual” dari orang penjualan. Cara terbaik untuk memecahkan masalah ini adalah dengan melakukan hal-hal berikut:

* Buatlah pelanggan siap membeli: Bantulah pelanggan menemukan kebutuhan/ masalahnya dan memahami kerugian bila ia tidak membenahi masalah itu. Kemudian, sampaikan berbagai fitur dan keuntungan produk untuk membantunya memahami solusi yang ada.
* Rencanakan apa yang Anda ingin mereka lakukan: Sebelum pertemuan, tulislah bagaimana Anda hendak menanyakan peluang penjualan dan kemudian berlatihlah bertanya. Pertanyaan yang lugas adalah pertanyaan terbaik, misalnya, “Dapatkah Anda mengatur janji temu bagi saya untuk bertemu wakil presiden?”
* Mintalah pelanggan mengambil tindakan untuk mengawali penjualan.
* Jika Anda membuat pelanggan siap dan kemudian tidak memintanya mengambil tindakan (pertanyaan penutup), orang penjualan berikut yang ingin berbisnis dengannya akan mendapatakannya.

Kosentrasikan Untuk Pelanggan atau Konsumen Paling Strategis

Kadang kala pelanggan akan mengatakan pada Anda bahwa mereka tidak memerlukan apa yang Anda jual, untuk alasan sebagai berikut:

* Sekarang ini, mereka mendapatkan produk atau pelayanan terbaik untuk situasi mereka, pada harga terbaik, dengan syarat pembayaran terbaik, dengan pengantaran dan pelayanan yang paling dapat diandalkan serta paling nyaman.
* Sekarang ini, mereka tidak ingin menggunakan apa yang Anda jual.
* Mereka tidak sedang ingin berbisnis.
* Mereka tidak membutuhkan produk atau pelayanan yang berbeda dari apa yang mereka terima sekarang.
* Anda tidak memiliki apa pun untuk ditawarkan pada mereka.

Jangan mencoba berhubungan dengan semua pelanggan. Gunakan profil pelayanan untuk mengenali apakah pelanggan memiliki potensi tinggi atau rendah. Kelompokkan pelanggan Anda berdasarkan ukuran bisnis mereka, pengalaman mereka dalam menggunkan produk serupa, dan produk pesaing mana yang sedang mereka gunakan. Analisalah apa yang umumnya dimiliki pelanggan Anda sekarang, yang banyak membeli dari Anda. Jika Anda mendapati bahwa perusahaan dengan 500 karyawan lebih biasanya membeli produk Anda, maka faktor itu berpotensi tinggi. Jika produk Anda membutuhkan banyak persiapan pelanggan, mereka yang sudah menggunakan produk serupa akan memiliki potensi tinggi. Di sisi lain, pelanggan yang menggunakan produk pesaing yang lebih unggul dari produk Anda, memiliki potensi rendah. Hubungi mereka yang memiliki potensi tinggi untuk membeli produk Anda.

Terkadang ada seorang penjual yang mencoba menjual contoh sampanye pada seorang pemilik toko minuman keras, yang pelanggan utamanya membeli bir dan anggur murah. Tenaga penjual itu memaksa menjual contoh sampanye, walaupun pemilik toko sudah menyatakan tiga kali bahwa selama tujuh tahun ia berbisnis, tidak pernah ada pelanggan yang meminta sampanye. Itu adalah pemborosan waktu dan usaha.

Gunakan waktu Anda secara bijaksana dan lakukan aktivitas yang akan membantu Anda menjual pada pelanggan dengan potensi tertinggi dan keuntungan tertinggi. Kelompokkan pelanggan sebelum Anda berpresentasi. Orang penjualan terbaik sangat efektif dalam mengelompokkan potensi pelanggan melalui telepon sebelum membuat janji temu. Profil pelanggan akan sangat meningkatkan keuntungan dari waktu penjualan yang mereka investasikan.

Kenali pelanggan dengan potensi tertinggi: Jika kualifikasi per telepon tidak memungkinkan, klasifikasikan atau kualifikasikan setiap pelanggan yang memiliki potensi tinggi atau rendah sebelum Anda memulai presentasi penjualan. Hubungi pelanggan yang memiliki potensi tinggi terlebih dahulu. Pastikan pelanggan itu membutuhkan produk Anda: Menghabiskan waktu dengan mencoba menjual sesuatu pada pelanggan yang tidak membutuhkannya adalah investasi waktu yang buruk. Jika pelanggan itu tidak membutuhkan produk Anda, hubungi pelanggan lain.

Komunikasi Tentang Keuntungan pada Konsumen Anda

Konsumen yang berada dalam situasi ini tahu bahwa ia mempunyai masalah dan percaya masalah itu dapat dipecahkan, tetapi ia tidak berpikir bahwa produk Anda akan dapat memecahkan masalahnya atau membuat hidupnya menjadi cerah. Ini adalah salah satu kendala terbesar yang akan harus Anda atasi untuk meraih sukses dalam menjual. Situasi lain muncul setelah Anda mempresentasikan produk Anda, ketika Anda belum menyakinkan pelanggan mengapa ia harus memiliki produk Anda.

Pelanggan jarang berkata, “Anda belum membuat saya yakin mengapa harus membeli produk Anda”, tanggapan merek biasanya lebih halus, seperti:

* “Kami belum siap membuat keputusan sekarang.”
* “Anda memiliki produk yang bagus, tetapi belum tepat bagi kami sekarang.”
* “Itu bagus, tetapi saya akan memikirkannya terlebih dahulu.”

Pertanyaan besar bagi pelanggan adalah “Mengapa saya harus membeli produk ini?” Banyak orang penjualan gagal karena mereka tidak menjawab pertanyaan ini dengan memperhitungkan kepuasan pelanggan.

Ada dua alasan.

Alasan pertama adalah kebingungan orang penjualan antara fitur dan keuntungan dari produk tersebut. Ketika Anda mendeskripsikan fitur, Anda menjawab pertanyaan pelanggan, “Seberapa baguskah produk Anda?” Anda mendeskripsikan mengapa Anda menjual produk tersebut. Ketika Anda mendeskripsikan keuntungan pelanggan, Anda menjawab pertanyaan pelanggan, “Apa keuntungan yang akan saya dapat jika saya memiliki produk ini?” Anda mendeskripsikan bagaimana produk Anda dapat memecahkan masalah atau menyediakan sesuatu yang dibutuhkan atau diinginkan oleh pelanggan.

Alasan kedua orang penjualan gagal adalah karen mereka berkomunikasi dengan buruk. Berikut beberapa jebakan umum:

* Berbicara tentang keuntungan produk yang tidak berhubungan dengan pelanggan. Solusi: Tanyakan apakah keuntungan yang Anda jelaskan itu berguan bagi pelanggan tersebut atau memecahkan masalahnya.
* Perhatikan pelanggan mulai hilang. Solusi: Ajukan pertanyaan selama presentasi untuk memastikan pelanggan memahami pesan Anda.
* Menggunakan struktur kalimat yang rumit, berbicara terlalu cepat, atau berbicara komat-kamit. Solusi: Rencanakan apa yang akan Anda katakan dan berlatihlah.

Ketika pelanggan berkata, “Saya tidak membutuhkan produk Anda”, ini bukanlah akhir dari proses penjualan; ini adalah awal. Dengan sudut pandang ini, ambillah langkah-langkah berikut:

* Pelanggan sering salah mengklarifikasikan diri mereka sendiri. Orang yang berkata, “Saya tidak membutuhkannya”, biasanya salah memperoleh informasi. Ajukan pertanyaan bagus untuk menilai situasi secara tepat.
* Presentasikan fitur dan keuntungan produk Anda: Kuasai segala tetek-bengek tentang fitur dan keuntungan dari produk serta pelayanan Anda.
* Sadari bahwa semua pelanggan tidak sama, dan hubungkan keuntungan produk pada pelanggan ini.
* Bantulah pelanggan untuk melihat bagaimana produk itu akan menguntungkannya. Untuk memastikan bahwa keuntungan yang Anda jelaskan itu penting bagi pelanggan, tanyakan pada pelanggan, setelah melakukan persentasi produk, apakah keuntungan tersebut berguna, membantu, bernilai, atau memecahkan masalahnya.

Bukalah Pikiran Konsumen Anda

Konsumen dalam kategori ini selalu sadar akan segala masalahnya, tetapi hidup bersama semua itu karena ia percaya masalah itu tidak dapat dipecahkan dengan mudah-bahkan sulit. Ia pasti memiliki kebutuhan, tetapi ia tidak menyadari bahwa produk Anda dapat memenuhi kebutuhan itu dengan mudahnya. Istilah “dengan mudahnya” dapat mengacu pada biaya, ukuran, kuantitas, kecepatan atau kenyamanan pengantaran, kemudahan beradaptasi, keamanan, kebutuhan pelatihan, dan sebagainya. Dari sudut pandang pelanggan, dunia terlihat seperti ini:

* Kami menggunakan produk terbaik yang dapat kami peroleh dengan harga sekian.
* Kami telah mencoba segala cara dan telah mendapatkan yang terbaik bagi kami.
* Semua produk di pasar kira-kira sama saja.
* Kami mempunyai masalah pengantaran, tetapi bukanlah semua orang mengalminya?

Orang yang berada dalam situasi ini memberi peluang potensi tertinggi bagi Anda untuk menang dalam penjualan, andaikata produk atau pelayanan Anda memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik daripada pesaing Anda. Peluang penjualan terbaik selalu ada ketika Anda memiliki solusi terhadap kebutuhan seseorang. Pelanggan ini sadar bahwa ia mempunyai masalah dan ia tidak berkeberatan mendiskusikannya. Hanya saja, ia tidak berniat mendiskusikan solusi karena ia mengira tidak ada solusi. Ini lah alasan Anda sering mengalami kesulitan untuk mengatur janji temu dengan pelanggan ini.

Orang yang berpikir mereka megetahui segalanya sebenarnya tidak sepenuhnya tertutup pada diskusi, melainkan lebih pada saran. Sasaran Anda adalah membuka pikiran mereka terhadap persoalan itu. Sebagai tanggapan pada pertanyaan pelanggan, “Masalah kami tidak dapat dipecahkan, jadi mengapa saya harus memberi Anda waktu?” cobalah pendekatan ini:

* Saya ingin bertemu Anda untuk membicarakan solusi yang baru ditemukan dalam area (produk Anda), yang mungkin dapat diterapkan dalam situasi Anda.
* Saya ingin bertemu Anda untuk meminta opini Anda tentang (penelitian atau informasi) terbaru yang mungkin dapat diterapkan dalam situasi Anda.
* Saya ingin bertemu Anda untuk meminta opini Anda tentang (penelitian atau informasi) terbaru yang mungkin dapat diterapkan dalam situasi Anda.

Anda mungkin berhasil memengruhi seorang pelanggan, tetapi ingatlah selalu bahwa Anda akan perlu melakukan hal-hal berikut:

* Berikan pandangan baru terhadap masalah pelanggan: Akan menjadi penjualan yang mudah dilakukan jika Anda memiliki produk yang tepat dan jika Anda membantu pelanggan itu untuk mempelajari solusi seputar masalah yang dihadapinya. Kata kunci si sini adalah mempelajari.
* Terbukalah pada pemikiran pelanggan: Satu-satunya cara untuk melakukan hal ini adalah dengan memberinya pemikiran bahwa kemungkinan ada solusi baru atas masalahnya. Aturlah pertemuan dengan pelanggan itu untuk mendiskusikan penelitian atau solusi yang relevan terhadap kebutuhan atau masalahnya.
* Evaluasilah imbalan atas waktu penjualan Anda: Jika seorang menghalangi keputusan pembelian di mana solusi Anda tidak dapat dimenangkan, evaluasilah perkiraan imbalan atas investasi waktu penjualan Anda. Anda mungkin mendapat lebih dengan menghubungi pelanggan lain di mana kendala lebih mudah diatasi.

Atasi Halangan dan Hambatan Pembeli

Sekali waktu, pelanggan akan mengekspersikan keprihatinan yang sebenarnya merupakan alasan untuk tidak membeli produk Anda. Sebagai contoh:

* “Terima kasih atas waktu Anda. Saya bisa mendapatkannya 15 persen le bih murah dari pesaing Anda.”
* “Kami tidak dapat menunggu tiga bulan untuk pengiriman. Pesaing Anda akan mengirimkannya dalam waktu sepuluh hari.”
* “Membeli produk Anda akan membutuhkan suatu investasi pelatihan tambahan, dan kami telah memutuskan untuk tetap memakai sistem lama.”

Untungnya, keprihatinan yang mereka ekspresikan itu biasanya merupakan satu-satunya alasan mereka tidak ingin membeli produk Anda. Jika Anda ingin memuaskan atau menyingkirkan keprihatinan itu, Anda harus mengatur pembelian sehingga Anda akan berhasil menjual. Catatlah perbedaannya, menyingkirkan berarti membuang sesuatu yang negatif; memuaskan berarti memberi pelanggan alasan untuk menutupi berbagai aspek negative dari produk Anda. Ketika menanggapi alasan pelanggan untuk tidak membeli, gunakan enam langkah berikut untuk mengatur pembelian:

* Langkah 1: Ajukan pertanyaan untuk mencaritahu keprihatinan tertentu.
* Langkah 2: Pastiakan keprihatinan tersebut adalah penghalang penjualan. Jika pelanggan masih belu mengatakan bahwa ia tidak akan membeli produk Anda, tanyakan, “Apakah hal ini menjadi masalah bagi Anda?”
* Langkah 3: Ketika pelanggan menjelaskan alasan untuk tidak membeli, caritahu apakah alasan itu adalah satu-satunya yang menghalangi penjualan. Jika terdapat alasan lain, kembalilah pada langkah 1 dan 2.
* Langkah 4: Jika tidak ada alasan lain yang menghalangi penjualan, jawablah keprihatinan pelanggan.
* Langkah 5: Caritahu apakah Anda telah berhasil. Tanyakan, “Apakah ini menjawab keprihatinan Anda?” Jika ya, teruskan ke Langkah 6. Jika tidak, ulangi Langkah 1-4.
* Langkah 6: Mintalah pelanggan untuk mengambil tindakan.

Penting bagi Anda untuk tidak memutuskan bahwa Anda telah kehilangan penjualan (untuk sekarang) sampai Anda benar-benar sudah tidak berdaya. Asumsi Anda dari seluruh aktivitas penjualan haruslah keyakinan bahwa pelanggan akan membeli produk Anda, jika Anda memuaskan keprihatinannya atau menyingkirkan keprihatinan itu, yang merupakan kendala pembelian. Jadi, pastikan Anda melakukan hal-hal berikut:

* Susunlah daftar keprihatinan pelanggan dengan tanggapan efektif, sebelum bertemu pelanggan.
* Cantumkan keprihatinan umum tentang cacat produk, pelayanan, dan pengiriman serta menyediakan tanggapan terbaik atas setiap keprihatinan itu.
* Tunjukkan berbagi sisi positif seputar aspek negatif dari pembelian itu. Dengan begitu, Anda akan menyingkirkan keprihatinan pelanggan.
* Jadilah kreatif. Sebagai contoh, seseorang dari bagian penjualan menciptakan pengaturan pembelian yang kooperatif di antara empat perusahaan kecil agar kuantitas pemesanan minimal dapat di penuhi.
* Tekankan bagaimana nilai yang diperoleh dapat melebihi aspek negatifnya: Ini adalah poin inti dari strategi penjualan Anda.
* Puaskan keprihatinan pelanggan dengan menunjukkan manfaat pembelian yang lebih besar daripada kerugiannya.

Berusahalah Mengatasi Komentar Negatif

Apa yang Anda lakukan jika pelanggan memberi komentar negatif tentang apa yang Anda coba jual? Mungkin seorang pelanggan mengatakan pada Anda secara tidak pasti: “Harga Anda tinggi”, “Unit itu jelek. Saya tidak suka melihatnya di ruang kerja saya”, atau “Mesin Anda butuh waktu pemanasan yang lama”. Ini bukan berarti pelanggan itu tidak akaan membeli namun sekedar berkomentar. Jangan terlalu memberatkan situasi dengan berpikir, “Semoga saja pelanggan itu tidak menyadari bahwa..” Lakukan pendekatan pada mereka dengan harapan positif, “Jika saya menangani keprihatinan pelanggan ini, saya akan berhasil menjual.”

Ketika Anda mengartikan komentar pelanggan sebagai fakta, pendekatan pertama adalah dengan diam tanpa bicara dan menatap pelanggan dengan penuh harapan seolah ia akan melanjutkan bicara. Sering kali, jika Anda memberikan waktu bagi pelanggan untuk berbicara, ia akan melanjutkan bicara di luar komentar sebelumnya, ia akan memberikan informasi lebih, dan proses penjualan pun akan berlanjut. Jika pelanggan tidak meneruskan bicara setelah Anda diam, mintalah dia untuk mengambil tindakan yang sama yang menangguhkan pernyataan pelanggan sebelumnya, atau pertanyaan tindakan yang berbeda yang juga akan mengawali penjualan. Berikut ini contoh menangani penjualan mobil mewah:

* Anda: Anda mengatakan bahwa menyukai tampilan sporty dari model berpintu dua, tetapi dapat menggunakan ruang ekstra dari model berpintu empat. Model mana yang menurut Anda lebih sesuai dengan kebutuhan Anda?
* Pelanggan: Berapa harga terbaik dari model berpintu empat?
* Anda: $52.000 belum termasuk pajak.
* Pelanggan: Wah! Mobil itu sangat mahal!
* Anda: (Setelah diam beberapa saat) Apakah Anda akan mengatur pembayarannya melalui bank Anda sendiri, atau menggunakan rencana pembayaran kami?
* Pelanggan: Saya akan membayarnya melalui bank saya sendiri.

Sebagai pendekatan kedua, jika pelanggan tidak menanggapi setelah aksi diam Anda, Anda dapat bertanya, “Apakah hal itu menjadi masalah bagi Anda?” dan tunggu tanggapannya. Jawaban pelanggan akan mengungkanpkan pada Anda apakah komentarnya adalah pernyataan fakta, atau alasan tidak untuk membeli. (Lihat pelajaran sebelumnya untuk mengatasi komentar pelanggan yang hanya merupakan alasan tidak untuk membeli).

Ketika terdapat masalah nyata dengan produk Anda, lakukan beberapa hal berikut untuk mengatur pembelian:

* Terimalah bahwa produk Anda tidak selalu cocok untuk semua orang.
* Jangan sembunyikan cacat produk, tetapi juga jangan menyulut sentiment negatif pelanggan.
* Ketika seorang pelanggan membuat suatu pernyataan fakta, katakan, “Saya mendengar orang berkata seperti itu”, dan kemudian mintalah pelanggan itu mengambil tindakan untuk mengawali penjualan.
* Tetap diam dan berikan waktu bagi pelanggan untuk berbicara.
* Jangan berasumsi bahwa komentar negatif akan menghalangi penjualan. Sering kali, pelanggan akan melanjutkan bicara atau menyediakan informasi baru, yang akan menggulirkan proses penjualan lebih jauh.
* Ajukan pertanyaan, jika pelanggan tetap diam: Anda dapat meminta pelanggan untuk mengambil tindakan untuk menggulirkan proses penjualan lebih jauh.

Read more...

Ayo Pasang Iklan Disini

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP